sip

sip
ditengah

Jumat, 23 April 2010

KAIDAH HASHR

Selasa, 20 April 2010
kaidah hashr

KAIDAH HASHR



BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Alqur`an adalah mu`jizat Nabi Muhammad SAW yang hingga kini masih selalu dijaga oleh Allah SWT .Dengan keindahan gaya bahasanya Alqur`an mampu membuat bangsa Arab yang ketika itu telah mencapai puncak kemajuan di bidang sastra ,untuk bertekuk lutut, mereka mengakui akan kebenaran bahwa Alqur`an adalah kalam Tuhan karena tidak mungkin manusia mampu menciptakan buah karya setinggi Alqur`an.Pengakuan mereka itu terlihat secara terungkap ataupun tersirat .
Untuk mengetahui betapa tinggi Al qur`an dalam keindahan sastra dan tutur bahasanya tentulah harus didasari dengan intelejenitas dankepiawaian orang yang memahaminya, dengan pembekalan diri terhadap ilmu-ilmu tentang Alqur`an,diantaranya adalah sebuah fan (disiplin ilmu) yang menjelaskan tentang maksud yang tersirat dalam suatu bahasa baik lisan ataupun tulisan.
Disini akan penulis jelaskan sedikit uraian tentang makna yang tersirat dalam bahasa Alqur`an menurut tinjauan aspek balaghohnya(keindahan bahasanya),meskipun pembahasan yang penulis ambil hanyalah seputar masakahtentang kaidah hasr/qosr.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi hashr
2. Kemana sajakah hashr diklasifikasikan
3. Bagaimana metode membuat hashr






BAB ll
PEMBAHASAN

A. Pengertian hasr
Lafadz ‘’Al-hasr/Al-qosr’’ menurut bahasa (etimologi) adalah ‘’A l-habsu’’ yang mempunyai arti menahan, melarang atau memenjarakan. Sedangkan menurut istilah (terminology) adalah;
تخصيص امر باخر بطريق مخخصوص
Yang artinya’’mengkhususksn suatu perkara dengan perkara lain dengan suatu cara tertentu’’
Ada juga yang mendefinisikan hasr dengan;
اثبات الحكم لما يذكر في الكلام ونفيه عما عداه باحدي الطريق الاتية [1]
Yang artinya ‘’menetapkan suatu hukum pada perkara yang disebutkan dalam kalam,disamping meniadakan hukum dari selainnya dengan menggunakan salah satu dari beberapa cara yang akan disebutkan.
Contoh;
وما محمد الاالرسول ; Tidaklah Muhammad itu kecuali seorang rosul
Pada contoh diatas mempunyai makna bahwa Muhammad hanyalah seorang rosul,dan meniadakan siifat selainnya rosul(tuhan) misalnya
Contoh lain;
ما فهم الا خليل ;tidak ada yang paham, kecuali kholil
Pada contoh diatas mempunyai makna mengkhususkan sifat faham hanya pada kholil, dan meniadakannya dari selain kholil.{[2]}

B. KLASIFIKASI{pembagian} HASR
Ditinjau dari hakikat dan kenyataannya ulama membagi hasr dalam dua bagian
1.Hasr haqiqi
الحقيقة بحيث لايجوز القصور ما قصر عليه الي غيره وهو ما كا ن التخصيص فيه بحسب
“ Yaitu hasr yangpengkhususan didalamnya memandang hakikat dan kenyataan,sekira hukum yang di khususkan(mahshur)pada mahshur `alaih tidak bisa terjadi pada selainnya” .[3]
Contoh :
انما السعا دة للمقبولين ; “kebahagiaan hanya (khusus) bagi orang orang yang di “ terima disisi Allah
لا اله الا الله ; ”tidak ada tuhan selain Allah”
memang dalam hakikat dan kenyataannya kebahagiaan itu hanya milik orang-orang yang di terima disisi Allah,bukan selainnya,begitu pula tidak ada tuhan selain Allah.

2. Hasr idlofi
وهوماكان التخصيص فيه بحسب الاضافة الي شئ اخر[4]
“ Yaitu hashr yang pengkhususan didalamnya itu dengan memandang sesuatu yang lain. Contoh;
اتما العالم زيد ; orang yang alim itu hanya zaid.
Sebagai jawaban dari orang yang mengatakan زيد وعمر عالمان ; Zaid dan umar adalah orang alim.
Sedangkan pembagian hasr dengan memandang dua bagian lainnya yang berupa mahshur dan mahshur alaih baik yang berupa hakiki maupun idlofi, hasr terbagi atas;

1. Hashr sifat atas mausuf
وهو بان لا يتجاوزه الى موصوف اخر
“ Yaitu hashr yang sifatnya di tentukan hanya pada maushuf,tidak terjadi pada maushuf yang lain.[5]
Contoh dari hasr yang hakiki;
لا رازق الا الله ;tiada pemberi rizqi kecuali Allah
ما فى الدار الا زيد ;tiada yang didalam rumah kecuali zaid
Contoh hasr seperti ini(hakiki) banyak terjadi
Contoh dari hasr yang idlofi;
ما زعيم الا سعد ; tiada seorang pemimpin kecuali saad
ما كاتب الا زيد ; tiada seorang penulis kecuali zaid
(Sebagai jawaband pada orang yang menganggap zaid dan umar sebagai seorang penulis).

2.Hashr Mausuf atas sifatnya
وهو بان لا يتجاوزه الى صفة اخرى
” Yaitu hashr yang mausufnya ditentukan hanya memiliki sifat yang disebutkan, tidak memiliki sifat yang lain .[6]
Contah dari hashr yang haqiqi:
ما زيد الا كاتب : Tiada Zaid kecuali seorang penulis
Contoh dari hashr yang idlofi:
ما محمد الا الرسول : uhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul

ما زيد الا كاتب : Zaid tidak lain hanyalah penulis

C. Metode membuat hashr
Untuk menghashr diperlukan alat untuk membuatnya. Adapun alat membuat hashr yang masyhur itu ada empat, Yaitu:
1.Nafi dan istitsna ( والاستثناء ( النفي
Seperti contoh : ما ا أنت بمسمع من فيالقبور ، إن أنت إلا نذير
“ Dan kamu sekali-kali tidak sanggup menjadikan orang yang di dalam qubur dapat mendengar, kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan { Qs-Al- Fathir, 22-23 }[7]
2. {إنما}
Khusus untuk{إنما} lafadz yang dihashr itu harus diaharkan dan hukumnya wajib{[8] }Seperti contoh :
إنما يخشى الله من عباده العلماء
“ Sesungguhnya yag takut kepada Allah diantara Hamba-Hambanya adalah Ulama “ {Qs-Ai-Fathir,28}

3. Meng`athafkan dengan huruf Athaf لا بل ، ،.. dan لكن
Contoh dengan menggunakan huruf Athaf { لا } adalah :[9]
ألارض ثابتة لامتحركة : “Bumi itu bergerak tidak tetap”
ألخخر بالملم لابالمال : “ Kemuliaan itu dengan ilmu, bukan dengan harta”
Contoh dengan menggunakan huruf Athaf {بل } adalah:
ماالارض ثابتة بل متحركة : “ Tidaklah Bumi itu tetap, namun bergerak “
ماالفخر بالمال بل باالعلم : “ Tidaklah kemulian itu dengan harta, bahkan dengan ilmu”
Contoh dengan menggunakan huruf Athaf { لكن} adalah :
لارض ثابتة لكن متحركة ; “ Tidaklah Bumi itu tetap ,tapi bergerak
بالتقوى ألفخر با النسب لكن ما : “Tidaklah kemulian itu denga n Nasab, tetapi dengan ketakwaan “

4. Mendahulukan Lafaadz yang urutanya di akhir {taqdim }
Contoh : [10]
ياك نعبد وإباك نستعين : “ Hanya engkaulah yang jkami sembah , dan hanya kepada engkaulah kami memohon pertolongan”{Al-Fatihah,5 }
على الله توكلنا : “ Kepada Allah saja kami berserah diri “










BAB III
KESIMPULAN

1. Secara isthilah hashr bisa diartikan ’’mengkhususksn suatu perkara dengan perkara lain dengan suatu cara tertentu’’ bisa juga “’menetapkan suatu hukum pada perkara yang disebutkan dalam kalam dan meniadakan hokum dari selainnya dengan menggunakan metode husus “
2. Hashr dari sisi hakikat dan kenyataan terbagi atas ’ Hasr haqiqi dan idlofi. Sedangkan dipandang dari segi mahshur dan mahshur alaih baik yang berupa hakiki maupun idlofi,hasr terbagi atas;
- Hasr sifat atas mausuf
- Hashr Mausuf atas sifatnya
3. alat- alat yang masyhur untuk membuat hashr ada empat
- Nafi dan istitsna
- {إنما}
- Meng`athafkan dengan huruf Athaf لا بل ، ،.. dan لكن
- Mendahulukan Lafaadz yang urutanya di akhir












DAFTAR PUSTAKA

1. Muhammad Ibn `Alwi Al Maliki.Qawaa`id Al
Asaasiyah Fi `Ulum Al Qur`an.” Jeddah ;1424 H
2. Sofwan, Salahuddin.”Mabaadi` Al- Balaghah” Jombang: Darul Hikmah, 2008
3. Sofwan, Salahuddin.” Pengantar Memahami Alfiah Ibn Malik” Jombang: Darul Hikmah, 2006

[1] Muhammad Ibn `Alwi Al Maliki,Qawaa`id Al Asaasiyah Fi `Ulum Al Qur`an.”( Jeddah ;1424 H),107-108
[2] Sofwan, Salahuddin,,”Mabaadi` Al- Balaghah” {Jombang:Darul Hikmah, 2008},20
[3].ibid,21.
[4] .ibid.
[5] .ibid,22.
[6] .ibid,24.
[7]. . Salahuddin, Sofwan” Pengantar Memahami Alfiah Ibn Malik”{ Jombang:Darul Hikmah, 2006}

[9] .ibid,28
[10].ibid,29



Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah
Ulmul Al Qur`an
Dosen Pengampu : M.Zaenal Arifin M.HI


Disusun Oleh ;
Hadi Mukhtar
Ahmad Wahidin

903300909
903300309

Prodi Tafsir Hadits – Jurusan Ushuluddin
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Kediri
Periode 2009 - 2010

2 komentar:

  1. Assalmualaikum.
    mohon maaf sebelumnya, izin bertanya.
    untuk inna ketika kemasukan ma kaafah maka menjadi hashr, Apakah hal itu juga berlaku bagi saudara2nya?

    BalasHapus