sip

sip
ditengah

Jumat, 23 April 2010

PROSES TERJADINYA BUMI DAN SISTEM TATA SURYA

PROSES TERJADINYA BUMI DAN 



SISTEM TATA SURYA

MAKALAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH

IAD

Dosen Pengampu: Diah Handayani, M.Si.






Disusun Oleh:
Nama dan NIM :1.Maria Ulfa 933300209
2.Lukman Hakim 933300809
3.Achmad Mustanjid Fikry 933300309
4.Ahmad Mas’udan 903300809
5.Bukhori 903300509
6.Khairul Anwar 903301309

Jurusan : USHULUDDIN
Prodi : Tafsir Hadits


STAIN KEDIRI
Jl. Sunan Ampel No. 07 Ngronggo Kediri 64237
PENDAHULUAN



A.Latar Belakang Masalah
Di abad modern ini, banyak para ilmuan sering mengadakan penelitian, seperti penelitian dibidang astronomi sehingga kita mampu mengenal tentang jagad raya.
Sistem paling indah ini terdiri dari matahari, planet, dan komet. Ini dapat muncul dari tujuan, kekuasaan zat yang berkuasa dan cerdas. Dia mengendalikan semuanya, tidak sebagai jiwa namun sebagai penguasa dari segalanya, dan disebabkan kekuasaanNya, Dia biasa disebut sebagai “Tuhan Yang Maha Agung”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD yang berjudul Proses Terjadinya Bumi dan Sistem Tata Surya.


B. Rumusan Masalah
  1. Apakah yang dimaksud dengan tata surya?
  2. Bagaimana asal usul terjadinya sistem tata surya?
  3. Bagaimana proses terjadinya bumi?
TATA SURYA
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua obyek yang yang mengelilinginya. Obyek-obyek tersebut termasuk delapan buah planet (Merkurius,Venus.Bumi,Mars,Yupiter,Saturnus,Uranus,Neptunus) yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet-planet kerdil/katai, 173 satelit-satelit alami yang telah diidentifikasi dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar

Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai skala): Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Ceres, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, dan Eris.
Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya :
Hipotesis Nebula
H
* G:/ Teori Pembentukan Tata Surya sd 1960. SSimplyvle. Mht dan Ilmu Alamiah dasar. Nur Wakhidhah. Msi dkk. Hal 71

ipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh
Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. serpihan itu akan terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya
MATAHARI

38. dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. 36:38)




Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.


40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS. 36:40)



Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta. *
M
* G : / Matahari. Mht. Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas
ataha
ri bukanlah benda padat, tetapi merupakan lapisan dari beberapa macam gas dengan tekanan dan temperatur yang sangat tinggi. Matahari dengan bahan bakar hidrogen akan mengalami masa kehabisan bahan bakar. Akibatnva, intinya akan menyusut dan menghasilkan lebih banyak energi (bukan cahaya). Energi tersebut membuat matahari membesar (disebut bintang raksasa merah) yang pada akhirnya akan menelan bumi. Matahari melepaskan lapisan luar, menghasilkan awan besar (nebula planet), dan sisanya mendingin; menyusut dan menjadi black hole. Bila bahan bakar habis terkuras, bintang (matahari) menjadi labil, meledak dan menjadi supernova. Diperkirakan, urnur matahari sampai sekarang ± 5.10" tahun atau sekitar 10 milyar tahun dan akan berakhir kira-kira 5 milyar tahun lagi.
Medan magnet bumi dapat menangkap dzarah yang merusak (elektron) yang berasal dari matahari dan angkasa luar sehingga dzarah tersebut terkumpul dalam zona vang di sebut Sabuk Van Allen, (James Van Allen, fisikawan Amerika), yang terletak + 3.000 - 18.000 km dari permukaan tanah. Meskipun demikian. ada juga dzarah yang lolos dan tidak terperangkap oleh sabuk Van Allen, Naitu di daerah kutub bumi (diarahkan ke kutub magnet oleh medan magnet). Hal ini mengakibatkan terjadinya gemerlap cahava di daerah kutub yang dinamakan sinar kutub aurora. Sinar kutub itu terjadi ketika dzarah tersebut membentur atmosfir bumi. Di Kutub Utara, sinar tersebut dinamakan Aurora Borealis sedangkan di Kutub Selatan disebut Aurora Australis.*
BUMI


3. Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada keizinan-Nya. Yang demikian itulah Allah, Rabb kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. 10:3)






B
* IAD-ISD-IBD Mawardi dan Nur Hidayati hal 38
umi
adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai planet mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Hipotesis Terjadinya Bumi dalam Sistem Tata Surya
Bumi kita terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu bersamaan dengan terbentuknya satu sistem tata surya yang dinamakan keluarga matahari. Satu teori yang dinamakan "Teori Kabut (Nebula) menceritakan kejadian tersebut dalam 3 (tiga ) tahap :



  1. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar
  2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
  3. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari
BULAN
39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. (QS. 36:39)






Bulan beredar mengelilingi bumi sekali dan juga berotasi sekali. Akibatnya, muka dan punggung bulan yang menghadap (dan mem­belakangi bumi) selalu tetap.
Gravitasi bumi memperlambat perputaran bulan revolusi dan rotasi terjadi pada waktu yang sama. Gravitasi bulan menyebabkan pasang naik di bawah bulan, sementara pasang naik terjadi pula pada sisi bumi yang berlawanan. Hal ini disebabkan gaya sentrisfugal gerakan bumi rnengitari pusat gravitasi bumi-bulan.
Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi.Kita dapat melihat dengan jelas bulan pada malam hari karena bulan memantulkan cahaya.Cahaya tersebut berasal dari matahari yang dipantulkan oleh bulan.
Bulan terbentuk sekitar 4.600 juta tahun yang lalu bersamaan dengan terjadinya bumi. Perbedaan batuan (yang terdapat di bulan dan di bumi) menunjukkan bahwa keduanya tidak pernah bersatu.
Berat bulan adalah 1/81 berat bumi. Dalam 27,3 hari bulan mengorbit bumi dengan jarak 24.000 miL Sekali mengorbit bumi hanyaberotasi sekali. Akibatnya, permukaan bulan yang membelakangi bumi selalu dalam keadaan tetap.
Permukaan bulan terdiri atas pegunungan dan dataran-dataran yang luas (yang dulu tampak gelap seperti lautan). Bentuknya scperti lubang kepundan akibat adanya benturan meteorit. Garis tengah lubang tersebut 56 mil.
Bulan tidak mempunyai atmosfir dan juga air sehingga merupakan daerah yang kering dan mati. Adapun yang berpendapat bahwa bulan terjadi akibat pernisahannya dengan bumi ketika bumi dalam stadia bintang. Jadi, belum rnempunyai kerak (atau kulit) yang padat.


DAFTAR PUSTAKA

Mawardi dan Nur Hidayat.2007.IAD-ISD-IBD. Bandung:CV Pustaka Setia.
Wariyono Sukis dan Yuni Muharomah.2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar: Kelas IX SMP, Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Asmiarto Didik, 2006. Panduan Belajar Fisika Kelas 12 SMA .Yogyakarta: Lembaga Pendidikan Primagama.
Wakhidah Nur dkk.2007. ILMU ALAMIAH DASAR. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
http://quran.kwG:\Teori Pembentukan Tata Surya s.d. 1960.Simpleyvie.mht







2 komentar: